Kisah Menakjubkan Motor Tua Punya Seorang Pensiunan Guru Seharga Rp 36 juta.

Kisah Menakjubkan Motor Tua Punya Seorang Pensiunan Guru  Seharga Rp 36 juta.


Semangat buat menyebarkan. Kalimat tadi merupakan suatu hal yg mampu kita pelajari dari seorang pensiunan guru kimia SMA Kolese De Britto yang pernah mengajar di tahun 1970-1996 ini.
Secara tiba-tiba mendapatkan rejeki yg melimpah asal muridnya, ternyata tidak membuat Hardjosudiro ini lupa buat membuatkan.
Cerita berawal saat kakek berumur 80 tahun ini ‘rerasan’ dengan galat satu murid yg masih dekat dengannya, bahwa dirinya ingin menjual sepeda motor tuanya.
Motor tua yang mampu dibilang bersejarah baginya ini tidak lagi dipergunakan Pak Hardjo sejak pada Oktober 2015 kemudian, setelah tubuhnya mendapat donasi indera pacu jantung. Semenjak itulah dirinya tak diperbolehkan dokter buat mengendarai sepeda motor.
‘Rerasan’ itu akhirnya berujung di rendezvous para muridnya pada Sekolah Menengan Atas Kolese De Britto, yang terdiri dari aneka macam angkatan, serta beranjak di global bisnis.
Pak Hardjo begitu beliau dipanggil, dijemput oleh muridnya, buat menghadiri acara tersebut sekaligus melelang motornya.
“Fisik saya sudah tidak mengijinkan, peraturan Sim C pula aporisma umur 70 tahun. Ya akhirnya asal pada motor sebagai besi tua di rumah, saya rerasan pada murid saya, ingin menjual motor,” ujar Pak Hardjo yang jua pernah sebagai penari Gatot Kaca sampai mengantarkannya pergi ke aneka macam negara pada Eropa dan  Hongkong.

Dalam pelelangan tersebut, Pak Hardjo mengaku diminta buat mendongeng mengenai sejarah motornya. Dirinya bercerita bahwa motor yg dia dapat pada tahun 1977 tadi artinya motor yg beliau beli selesainya ‘setengah dipaksa’ sang seseorang Romo di Sekolah Menengan Atas Kolese De Britto.
Seorang Romo tadi meminta Pak Hardjo agar membeli motor dengan dipinjami sejumlah uang.
Kala itu, Pak Hardjo masih tinggal pada Tirtodipuran yg letaknya kurang lebih 7 kilometer dari sekolah. Serta sebelum membeli motor tadi, Pak Hardjo datang ke sekolah menggunakan mengendarai sepeda onthel.
Pak Hardjo menduga, sejarah itulah yg mungkin dianggap  bagi muridnya sehingga motornya laris dilelang hingga mencapai Rp 36.402.601.
Memang penawaran tertinggi dihasil lelang mencapai Rp 15 juta, namun atas iuran asal muridnya, uang yg dikumpulkan mencapai Rp 36 juta.
Pak Hardjo mengaku bahwa jumlah tersebut akbar baginya.
Maka asal itu, pada depan para muridnya malam itu, beliau pun terus terang ingin menyumbangkan sebagian uang tersebut kepada sebuah Yayasan yg mengampu para difabel pada dua kawasan serta masing-masingnya sebanyak Rp 10 juta.

Ketika ditanya mengapa Pak Hardjo ingin menyumbangkan uang itu, bukannya dipergunakan buat keperluannya, Pak Hardjo pun terdiam. Menatap kosong ke arah luar rumahnya serta lalu menjawab menggunakan perlahan.
“saya telah tua buat apa uang banyak? Saya tidak berani berpikir uang itu buat diri sendiri, itu egois, sebab saya kerap kali ditolong oleh orang lain.  Saya pakai sendiri, terus terperinci aku  ngganjel. Ada perasaan saya buat ingin membuatkan menggunakan orang lain yang membutuhkan,” ujar Pak Hardjo yg mengaku senang membaca majalah berbahasa Jawa ini, serta kemudian tersenyum.
Tetapi, motor yg telah laku  dilelang tadi ternyata belum diambil sang pemilik barunya. Motor tua tadi masih berdiri tegak menghiasi teras rumahnya yang begitu hening.
“bila BPKB dan  STNK sudah saya serahkan. Kalau motornya itu masih pada depan.

0 Response to " Kisah Menakjubkan Motor Tua Punya Seorang Pensiunan Guru Seharga Rp 36 juta. "