Pekerja Gak mau Libur!!!
US Menerima Kerugian Sebesear USD 223 Miliar.

Lebih dari setengah
populasi pekerja di Amerika Serikat ditengarai membuang kesempatan cuti. Ini
mengakibatkan Paman Sam kehilangan potensi pendapatan dari restoran, hotel,
perjalanan wisata, dan lainnya,sebesar USD 223 miliar.
Demikian diungkap dalam
survei terbaru dilakukan Project: Time Off bekerja sama dengan GfK, firma riset
berbasis di Jerman.
Survei dilakukan secara
online melibatkan 5.641 responden yang bekerja lebih dari 35 jam per minggu dan
mendapatkan kompensasi hari cuti (paid time off).
Hasilnya, sebanyak
Lebih dari 55 persen responden membuang waktu cuti mereka tahun lalu.
Persentasenya meningkat ketimbang tahun sebelumnya.
Banyak faktor yang
mendasari itu. Diantaranya, penggunaan telepon pintar, internet, dan teknologi
komunikasi lainnya membuat keterikatan pekerja dengan pekerjaan semakin
meningkat.
"Konektivitas yang
konstan membuat kita merasa integral dan sangat dibutuhkan, sehingga kita sulit
untuk melepaskan diri," kata Katie Denis, Direktur Senior Project: Time
Off, seperti diberitakan Wall Street Journal, kemarin.
Selain itu, pekerja
khawatir bakal mendapati tumpukan pekerjaan selepas liburan atau mereka juga
ingin mendapatkan tambahan pemasukan.
Total, pekerja AS
membuang 658 juta hari liburan tahun lalu. Sebanyak 222 juta hari hangus
lantaran pekerja tak bisa mendapatkan gantinya atau uang kompensasi.
Dengan kata lain,
setiap pekerja menghanguskan dua hari penuh untuk liburan.
"Pekerja AS secara
efektif sukarela mengorbankan jutaan hari bebas mereka."
Seandainya seluruh
pekerja memanfaatkan hari cuti, studi menyebut, bakal tercipta 1,6 juta
pekerjaan guna melayani kebutuhan mereka.
Sayangnya, studi
tersebut tak menganalisa efek dari pembuangan hari cuti terhadap kualitas dan
kuantitas pekerjaan.
Jika dirata-rata, tahun
lalu, pekerja AS memakai 16,2 hari untuk liburan. Lebih rendah ketimbang 16
tahun lalu yang rata-rata mencapai 20,3 hari.
Namun, tingginya
pemanfaatan hari cuti tak selalu mencerminkan tren ekonomi, semisal tingkat
pengangguran dan indeks kepercayaan konsumen.
Sekedar ilustrasi,
salah satu tingkat pengangguran tertinggi di AS terjadi pada 1982 sebesar 9,7
persen. Kala itu, pekerja AS menggunakan rata-rata 20,9 hari libur.
0 Response to " Pekerja Gak mau Libur!!! US Menerima Kerugian Sebesear USD 223 Miliar. "