Indonesia Disorot di Kongres FIFA,karna Gara-gara Mourinho,

Jose Mourinho bermain untuk klub Rio Ave 1980, Mou berganti klub ke Belenenses, Sesimbra dan Comércio e Indústria, kurang sukses sebagai pemain, Mou banting setir jadi pelatih dan sukses bersama Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid. (AFP/Jack Guez)

 Kongres Umum FIFA telah berakhir pada 13 Mei lalu, dengan mengeluarkan status terbaru kembalinya Indonesia sebagai anggota FIFA. Pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan mengatakan Indonesia mendapat perhatian lebih dalam kongres edisi ke-66 tersebut, bukan karena pencabutan sanksi namun karena sosok pelatih Jose Mourinho.

Mantan manajer Chelsea, Jose Mourinhohadir dalam kongres dan berpartisipasi dalam laga eksebisi antara pemain legendaris dunia. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pernah mengusulkan opsi merekrut Mourinho agar prestasi tim nasional bisa lebih baik. 

Usulan Imam menjadi topik populer di dunia dan sempat ditulis oleh beberapa media Internasional."Di Kongres FIFA jadi perdebatan menarik. Saya ditanya 'Anda tahu betapa mahalnya Mourinho, Anda serius dengan pelatih timnas Anda' dan kami menyampaikan itulah pertanda bahwa Indonesia sangat serius untuk memastikan sepakbolanya baik," kata Hinca dalam jumpa pers pada Selasa (17/5/2016) siang.

Kepulangan Hinca dan Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim dari kongres di Meksiko turut membawa serta bukti surat pencabutan sanksi. Dengan pengembalian status keanggotaan PSSI tersebut, tim nasional Indonesia bisa berlaga di sejumlah turnamen, seperti Piala AFF 2016, SEA Games 2017 di Malaysia serta Asian Games 2018.

"Apakah itu terjadi atau tidak, biarkan proses yang berjalan. Paling tidak ada semangat di dalamnya. Kebetulan Jose Mourinho hadir saat itu dalam pertandingan antar legenda dan dia sebagai pelatih. Dia ada di dalam ruang Kongres," kata Hinca

Tweet